Jumat, 26 Oktober 2012

Bisnis Gelap "LIKE" Di Facebook

Para pengguna Facebook yang mengklik link yang berbunyi “Klik ini jika Anda membenci kanker” bisa jadi mendapatkan kejutan yang tidak menyenangkan. Link seperti gambar ini tidak berpengaruh apa-apa dan hanya digunakan untuk mengumpulkan “like” yang akan dijual. Membuat para penipu online menjadi kaya.

 Begitu telah mengumpulkan banyak “like”, halaman itu kemudian dijual untuk mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar mereka agar terlihat populer.

Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, ahli mesin pencari di Next Digital di Melbourne, menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual.

Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti “Klik ‘like’ jika Anda bisa melihat harimau”, atau “Berikan komentar dan lihatlah apa yang akan terjadi” digunakan untuk mengumpulkan “like” dan komentar untuk sejumlah halaman.

Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan “like” dan komentar, maka halaman itu akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook. “Like” bagaikan mata uang bagi situs tersebut.

Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 “like” dapat dijual seharga $200 (sekitar Rp2 juta).

Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak “like” dan “share” dan komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang.

Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu “like” (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah — bukan lagi soal kanker, binatang dsb tetapi mengenai bisnis.

David Em, peniliti jaringan keamanan senior di Kaspersky Lab berkata, “Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target kejahatan dunia maya.”

“Alasan utamanya adalah kepercayaan yang dirasakan oleh orang-orang saat berhubungan dengan para sahabat mereka secara online. Orang-orang lebih senang mengklik sebuah link yang dibagikan teman, dan rasa kepercayaan itulah yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan di dunia maya.” (Yahoo! News)

Dedemit maya pencari mangsa


17 april 2004,Dani firmansyah,konsultan teknologi informasi (TI) PT Danareksa di jakarta berhasil membobol situs milik komisi pemilihan umum (KPU) di http://tn.kpu.go.id dan mengubah nama nama partai di dalam nya menjadi nama “unik” seperti partai kolor ijo,partai mbah jambon,partai jambu,dan lain sebagainya.
Tingkah para hacker seperti Dani, sering menyita perhatian. Aksi isengnya kerap kali bikin repot para penghuni dunia maya. terutama pemilik web atau facebooker yang jadi korbannya.Wal hasil,hacker selalu di kaitkan dengan kejahatan dunia maya alias cyber crime. Benarkah?
Antara Haacker dan cracker
Pertama kali, Hacker muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboraturium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT) Awalnya julukan hacker muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yamg memiliki keahlian dalam bidang komputer  dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah di rancang bersama.
Selanjutnya,muncul kelompok lain yang menyebut dirinya hacker yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phereaking). Hacker sejati menyebut mereka “Cracker” yang sifat nya malas, tidak bertanggung jawab , dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju juka dikatakan bahwa menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Dari gambaran diatas, kita bisa ambil pengertian hacker dan cracker
1.       Hacker.
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membaginya dengan orang orang di internet. Menururt HackedKids, seorang newbie permanent  “Hacker itu kalo buat aku sendiri sih seoang seniman tekhnologi yang selalu membuat kesenangan untuk dirinya sendiri bukan orang lain, seperti dia gx bakal pernah memperjual belikan apa yang dia temukan atau perbuat di dalam tekhnologi tesebut”.
Kerjaan seorang hacker, gak jauh dai mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah di tentukan oleh developer. Para hacker biasanya melakukan penyusupan –penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan tekhnik. rata-rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar “cracker” menguji jarinagn dari kemungkinan lobang menjadi peluang para cracker mengobrak abrik jaringannya, Sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing “Price Waterhouse”. Ia memiliki team hacker yang di sebut dengan tiger team. Mereka bekerja untuk menguji sisten skuriti client mereka.
2.       Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jarigan komputer, mem-bypass pasword atau lesensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer men-deface ( merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men delete data oranga lain mencuri data dan umumnya melakukan carcking untuk keuntungan sendiri,  maksud jahat,  atau karena sebab lainnya karena ada tantangan.  beberapa proses pembobolan di lakukan untuk menujukan kelemahan keamanan sytem.
“kalo bedanya dengan cracker si gax  ada cm tujuannya ada yang berbeda seperti yang kubilang tadi Hacker hanya melakukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri sedangkan cracker untuk orang lain jika orang tersebut memberikan imbalan yang setimpal dengan yang mereka kerjakan (seperti PEMBUNUH BAYARAN) gtu” Hacked ngasih pendapat waktu di tanya bedanya cracker dan hacker.
Hacker Level
Elite. Hacker yang  gape untuk urusan sistem operasi luar dalam. Terampil pake ilmunya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Nggax heran kalo dya di sebut sebagai “suhu”. 
 Semi elite. Usianya lebih muda dari golongan elit, mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer,  mengerti tentang sistem operasi  (termasuk lubangnya), Kemampuan program nya cukup untuk mengubah program eksploit.
Developed Kiddie. ABG masih sekolah yang doyan baca tentang metode hacking dan caranya. terus nyobaiin berbagai sistem sampai akhirnya berhasil dan memplokamirkan kemenangan ke yang lainnya, umumnya masih menggunakan  Grafik User Interface (GUI) dan baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru disistem operasi. 
 Script kiddie ABG yang cuman punya pengetahuan teknis networking yang sangant minimal, hacking dilalukan menggunakn trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup sebagaian pengguana internet.
Lamer Seorang hacker wanna-be yang minim pengalaman dan pengetahuan dunia hacker, komputer nya di pake Cuma buat main game,IRC tukar menukar software prirate, Mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan mengguanakan sofware trojan, nuke dan Dos, suka menyiombongkan diri melalui IRC channel dan sebagainya.

D’rise #13 // mei 2011