Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:
“Wahai orang-orang yang
beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Sebuah
seruan dari Dzat Yang Maha Agung kepada orang-orang
yang beriman, berisi perintah dan peringatan berikut kabar tentang bahaya besar
yang mengancam. Seruan ini ditujukan kepada insan beriman, karena hanya mereka
yang mau mencurahkan pendengaran kepada ajakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
berpegang dengan perintah-Nya dan mengambil manfaat dari
ucapan-ucapan-Nya. Allah Subhanahu
wa Ta’ala perintahkan mereka agar menyiapkan tameng untuk diri
mereka sendiri dan untuk keluarga mereka guna
menangkal bahaya yang ada di hadapan mereka serta kebinasaan di jalan mereka.
Bahaya yang mengerikan itu adalah api neraka yang sangat besar, tidak sama
dengan api yang biasa kita kenal, yang dapat dinyalakan dengan kayu bakar dan
dipadamkan oleh air. Api neraka ini bahan bakarnya adalah tubuh-tubuh manusia
dan batu-batu. Ini berbeda sama sekali dengan api di dunia. Bila orang terbakar
dengan api dunia, ia pun meninggal berpisah dengan kehidupan dan tidak lagi
merasakan sakitnya pembakaran tersebut. Beda halnya bila seseorang dibakar
dengan api neraka, na’udzubillah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,
“Setiap
kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.” (Al –Isra’:97)
“Setiap
kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,
supaya mereka terus merasakan azab.” (An-Nisa’: 56)
“Mereka
tidak dibinasakan dengan siksa yang dapat mengantarkan mereka kepada kematian
(mereka tidak mati dengan siksaan di neraka bahkan mereka terus hidup
agar terus merasakan siksa) dan tidak pula diringankan azabnya dari
mereka.” (Fathir:
36) [Al-Khuthab
Al-Minbariyyah fil Munasabat Al-‘Ashriyyah, Asy-Syaikh Shalih
Al-Fauzan, dengan subjudul Fit
Tahdzir minan Nar wa Asbab Dukhuliha, 2/164-165]
Orang
yang masuk ke dalam api yang sangat besar ini tidak mungkin dapat lari untuk
meloloskan diri, karena yang menjaganya adalah para
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta’ala
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Penjaganya
adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras” (At-Tahrim: 6)
Al-Imam
Al-Qurthubi rahimahullahu
menjelaskan, “Penjaganya adalah para malaikat Zabaniyah yang hati
mereka keras, kaku, tidak mengasihi jika dimohon kepada mereka agar menaruh
iba…
Kata شِدَادٌ maksudnya keras tubuh mereka. Ada
yang mengatakan, para malaikat itu kasar ucapannya dan keras perbuatannya. Ada yang berpendapat,
malaikat tersebut sangat kasar dalam menyiksa penduduk neraka,
keras terhadap mereka. Bila dalam bahasa Arab dinyatakan: “Fulanun Syadiidun
‘alaa fulaanin” maksudnya Fulan menguasainya dengan kuat, menyiksanya dengan
berbagai macam siksaan.
Ada pula yang
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan غِلَاظٌ adalah
sangat besar tubuh mereka, sedangkan maksud شِدَادٌ
adalah kuat.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jarak
antara dua pundak salah seorang dari malaikat tersebut adalah sejauh perjalanan
setahun. Kekuatan salah seorang dari mereka adalah
bila ia memukul dengan alat pukul niscaya dengan sekali pukulan tersebut tersungkur
70.000 manusia ke dalam jurang Jahannam.” (Al-Jami’ li Ahkamil
Qur’an, 18/218)
Al-‘Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman ibnu Nashir
As-Sa’di rahimahullahu berkata menafsirkan ayat ke-6 surah At-Tahrim
di atas, “Jagalah diri kalian dan keluarga
kalian dari
api neraka, yang disebutkan
dengan sifat-sifat yang mengerikan. Ayat ini menunjukkan perintah menjaga diri dari api neraka tersebut dengan ber-iltizam (berpegang
teguh) terhadap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, menunaikan
perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan bertaubat dari
perbuatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala murkai serta
perbuatan yang menyebabkan azab-Nya. Sebagaimana ayat ini mengharuskan
seseorang menjaga keluarga
dan anak-anak dari api neraka
dengan cara memberikan pendidikan dan pengajaran kepada mereka, serta
memberitahu mereka tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang hamba
tidak dapat selamat kecuali bila ia menegakkan apa yang Allah Subhanahu
wa Ta’ala perintahkan terhadap dirinya dan orang-orang yang di
bawah penguasaannya, baik istri-istrinya, anak-anaknya, dan selain mereka dari orang-orang yang berada di bawah kekuasaan dan
pengaturannya.
Dalam ayat ini pula Allah Subhanahu
wa Ta’ala menyebutkan neraka dengan
sifat-sifat yang mengerikan agar menjadi peringatan terhadap manusia jangan
sampai meremehkan perkaranya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“…yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu…” (At-Tahrim: 6)
Sebagaimana
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya
kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah (patung-patung) adalah bahan
bakar/kayu bakar Jahannam, kalian sungguh akan mendatangi Jahannam tersebut.”1
Penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Yaitu akhlak mereka kasar dan
hardikan mereka keras. Mereka membuat kaget dengan suara mereka dan membuat
ngeri dengan penampilan mereka. Mereka melemahkan penghuni neraka
dengan kekuatan mereka dan menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala
terhadap penghuni neraka, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah memastikan azab atas penghuni neraka ini dan
mengharuskan azab yang pedih untuk mereka.
Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkankan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. Di sini juga ada pujian untuk para malaikat yang
mulia dan terikatnya mereka kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala serta
ketaatan mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam seluruh
perkara yang diperintahkan-Nya.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.
874)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar