Jumat, 28 Juni 2013

Meraih Ampunan Di Bulan Ramadhan





Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala Allah semata maka diampunilah dosanya yang telah berlalu. (HR al-Bukhari dan Muslim).

 Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, melalui sabda Nabi saw. tersebut, telah menegaskan kepada kaum Muslim tentang berita pengampunan pada bulan Ramadhan. Sungguh, ini adalah bentuk kebesaran dan kasih sayang Sang Pencipta kepada makhluk-Nya. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan pengampunan. Oleh sebab itu, pada bulan Ramadhan umat Islam diperintahkan untuk banyak memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun.

Dosa merupakan konsekuensi dari perbuatan maksiat kepada Allah SWT, baik karena mengabaikan kewajiban ataupun melakukan keharaman. Manusia sering berbuat dosa, siang maupun malam hari. Di rumah, di masjid, di kantor, di angkot, di bis, di kendaraan pribadi, di kereta api, di terminal, di stasiun, di bandara, di sekolah, di kampus, di pabrik dan dimana saja seseorang sangat mungkin berbuat kesalahan. Berbuat salah memang sudah sunnatullah. Sebab, Rasul sendiri telah menyatakan bahwa manusia itu tempat salah dan lupa. Untuk itu, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk sering meminta ampunan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosa mereka—dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. (QS Ali Imran [3]: 135).

Selain itu, nash di atas juga menggambarkan bahwa kaum Muslim harus senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT. Memang, jika Allah SWT menghendaki, dapat saja suatu dosa seseorang langsung Dia ampuni. Namun, Dia sendiri memerintahkan kepada manusia untuk sering meminta ampunan kepada-Nya. Baru kemudian, Allah SWT akan mengampuninya. Allah SWT sendiri pasti akan mengampuni semua dosa manusia, kecuali dosa syirik, tentu selama manusia tidak mau bertobat sampai akhir hayatnyaAllah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang mempersekutukan Allah, maka ia sungguh telah berbuat dosa yang besar. (QS an-Nisa [4]: 48).

Di samping Allah SWT telah menyuruh setiap Muslim untuk sering memohon ampunan kepada-Nya, Rasulullah saw. juga telah memberikan teladan kepadanya. Dalam hadisnya, Rasul pernah bersabda:”Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar meminta ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali sehari. (HR al-Bukhari dan Muslim)

Padahal Rasulullah saw. adalah seorang yang maksum, atau terpelihara dari dosa. Beliau dijamin masuk surga. Namun, beliau tetap terus memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Karena itu, Muslim yang menjadikan Baginda Rasul sebagai suri teladannya akan berupaya untuk sering meminta ampunan, khususnya pada bulan Ramadhan. Allah SWT Maha Penyayang tidak pilih kasih dalam memberikan ampunan kepada hamba-Nya. Apapun dosanya, berapapun banyaknya, selama hamba mau bertobat, Dia akan mengampuninya.

Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS az-Zumar [39]: 53).

Untuk itu, pada kesempatan Ramadhan yang penuh ampunan ini, seorang Muslim sudah seharusnya banyak meminta ampunan kepada Allah SWT. Di samping itu, dia akan senantiasa melakukan muhâsabah (instrospeksi diri), dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada dirinya sendiri tentang berbagai hal. Berlomba-lombalah kalian mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah memiliki karunia yang agung. (QS al-Hadid [57]: 21).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar