Jumat, 28 Juni 2013

Sarana-sarana Tarbiyah Ramadhan




Secara garis besar dapat kita temui bahwa Ramadhan merupakan sarana tarbiyah yang meliputi :
1. Ramadhan merupakan sarana Tarbiyah Ruhiyah (pembinaan spiritual)
Pada dasarnya setiap ibadah yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, selain merupakan kewajiban dan alasan diciptakannya manusia dan makhluk lainnya; juga merupakan sarana untuk membersihkan diri manusia itu sendiri dari kotoran dan dosa yang melumuri jiwa, sehingga tidak ada satu ibadahpun yang lepas dari arah tersebut; shalat misalnya merupakan sarana untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Zakat yang dikeluarkan oleh orang kaya merupakan sarana untuk membersihkan diri dan hartanya dari kotoran yang terdapat dalam hartanya, seperti yang tersirat dalam surat At-Taubah (9) ayat 103 dan Al-Lail (92) ayat 18. Begitupun dengan bulan ramadhan yang di dalamnya terdapat ibadah puasa, berfungsi sebagai sarana tazkiyatunnafs (perbersihan jiwa), dimana orang yang berpuasa selain menjaga diri untuk tidak makan dan minum, juga dituntut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
 2. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah jasadiyah (pembinaan jasmani)
Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak hanya membutuhkan pengendalian hawa nafsu tapi juga membutuhkan kekuatan fisik, karenanya puasa tidak diwajibkan bagi mereka yang kesehatannya tidak prima, seperti orang tua yang telah renta, orang sakit, wanita yang sedang hamil tua atau menyusui serta orang yang sedang musafir (dalam perjalanan); yang mana kesemua itu merupakan keringanan (rukhsah) bagi mereka; karena ketidak mampuan, atau karena kesehatan janin dan bayi dan menjaga kesehatan bagi orang yang sedang musafir. (Lihat surat al-baqarah ayat 184). Selain itu juga dengan puasa dari segi kesehatan akan membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa endapan makanan, mengurangi kegemukan dan menenangkan kejiwaan atas aspek materil yang ada dalam diri manusia.
3. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah ijtima’iyah (pembinaan sosial)
Selain melatih diri, puasa juga memiliki sisi pendidikan sosial, apalagi dalam kewajiban puasa ramadlan, seluruh umat islam di dunia diwajibkan berpuasa, tanpa terkecuali; baik yang kaya atau miskin, pria atau wanita, kecuali bagi mereka yang ada udzur, disinilah letak pendidikan sosial, mereka sama dihadapan perintah Allah, sama dalam merasakan lapar dan dahaga, dan sama dalam ketundukan terhadap perintah Allah.       
Puasa juga dapat membiasakan umat untuk hidup dalam kebersamaan, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, begitupun juga melahirkan kasih sayang kepada orang-orang miskin, sehingga orang-orang yang mampu dan kaya merasakan apa yang di derita oleh orang-orang fakir dan miskin dan mau memberi dari rizki yang Allah anugrahkan kepadanya. Sehingga dari sinilah di harapkan timbul rasa persaudaraan dan solidaritas.
4. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah khuluqiyah (pembinaan akhlak)
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.:
“Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain atau dimusuhi, maka katakanlah: “Aku ini sungguh sedang puasa”. Dalam hadits lain disebutkan: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dusta, dan  melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka” (HR Bukhari dan Abu Dawud).
Mengenai hadits yang terakhir, Al’Allamah Asy-Syaukani berkata: “Menurut Ibnu Bathal, maksud hadits di atas bukan berarti orang itu disuruh meninggalkan puasa, tetapi merupakan peringatan agar jangan berkata bohong atau melakukan perbuatan yang memuat dusta. Sedangkan menurut Ibnu Arabi, maksud hadits ini ialah bahwa puasa seperti itu tidak berpahala. Dan berdasarkan hadits ini, Ibnu ‘arabi mengatakan pula bahwa perbuatan-perbuatan buruk tersebut di atas dapat mengurangi pahala puasa
 5. Ramadhan merupakan sarana tarbiyah jihadiyah
            Puasa juga merupakan sarana dalam menumbuhkan semangat jihad dalam diri umat, terutama jihad dalam memerangi musuh yang ada dalam jiwa setiap muslim, mengikis hawa nafsu, dan berusaha menghilangkan dominasi jiwa yang selalu membawanya kepada perbuatan yang menyimpang. Sebagaimana puasa juga menumbuhkan semangat jihad yang nyata, karenanya peperangan yang terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya kebanyakan di bulan puasa, dan justru dengan berpuasa mereka dapat lebih semangat dalam berjihad.
“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dijalan kami maka Kami akan tunjukkan jalan-jalan Kami (jalan yang lurus)” (QS. 29 ayat 69)
Dan puncak tarbiyah  yang dapat di raih oleh seorang muslim pada bulan ramadhan adalah mencapai maqam taqwa disisi Allah SWT, sebagaimana yang telah difirmankan Allah  dipenutup perintah-Nya untuk berpuasa, “agar kamu bertaqwa”, karena dengan puasa kesehatan qalb (hati) dan jasad (jasmani) terjaga.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar